Boyolali, 3 Juli 2025 — Sabagai wujud kepedulian terhadap peningkatan kesejahteraan ekonomi mustahik, BAZNAS kabupaten Boyolali kembali menyampaikan amanah dari para muzaki dalam pemberdayaan ekonomi mustahik melalui program Boyolali Makmur. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari Kamis, 3 Juli 2025, bertempat di halaman Kantor BAZNAS Kabupaten Boyolali.
Acara diawali dengan pembinaan dan motivasi yang disampaikan langsung oleh Ketua dan Wakil Ketua BAZNAS Kabupaten Boyolali. Dalam kesempatan ini, Ketua BAZNAS Kabupaten Boyolali berpesan agar mustahik selalu menjaga kebersihan dagangan, menjual barang yang halal, dan melayani pembeli dengan sikap ramah.
“Sekarang ini persaingan usaha sangat ketat, oleh karena itu kita harus lebih aktif, ramah, dan rajin menawarkan dagangan” ujarnya.
Tak hanya itu, Ketua BAZNAS juga berpesan agar selain berikhtiar melalui usaha lahir, para mustahik juga memperkuat usaha batin dengan ikut pengajian, memperbanyak doa, dan mengingatkan para mustahik agar tetap menyisihkan sebagian penghasilan untuk berinfak, sebagai bentuk rasa syukur, sehingga usaha yang dijalankan senantiasa mendapatkan keberkahan dan kemudahan dari Allah SWT. Dengan pesan ini, diharapkan para mustahik tidak hanya sukses dalam mengelola usaha, tetapi juga tetap menjaga nilai-nilai keislaman sebagai pedoman dalam setiap langkahnya.
Wakil Ketua BAZNAS Kabupaten Boyolali, Suyatno juga menambahkan bahwa pemberian bantuan alat usaha ini diiringi pembinaan secara berkala agar para mustahik tidak hanya menerima modal, tetapi juga memiliki pemahaman yang memadai untuk mengelola dan mengembangkan usaha mereka.
Setelah pembinaan, dilakukan penyerahan bantuan berupa alat usaha kepada 13 mustahik dengan total nilai sebesar Rp.40.021.880. Bantuan tersebut diberikan untuk mendukung pengembangan usaha yang dijalankan oleh para mustahik, sehingga dapat meningkatkan pendapatan keluarga dan taraf hidup mereka.
Melalui program Boyolali Makmur, BAZNAS Kabupaten Boyolali terus berkomitmen untuk mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat, mengurangi angka kemiskinan, dan membangun kemandirian ekonomi umat. Kegiatan seperti ini menjadi bukti nyata bahwa zakat tidak hanya untuk konsumsi, tetapi juga sebagai instrumen pemberdayaan mustahik agar mampu mandiri dan berdaya saing.
Dengan langkah ini, diharapkan Boyolali dapat semakin maju, makmur, dan sejahtera.